Otoritas Israel mengumumkan penangkapan tiga warga Palestina asal Jalur Gaza dan menyatakan bahwa operasi penyisiran keamanan di wilayah yang mereka sebut berada di balik “garis kuning” hampir sepenuhnya rampung.
Radio resmi Israel melaporkan bahwa pasukan keamanan telah menangkap 3 warga Palestina di kota Rahat, sebuah permukiman Badui di wilayah selatan Israel.
Menurut laporan tersebut, ketiganya diduga telah bersembunyi sejak berhasil melintasi perbatasan Gaza pada serangan 7 Oktober 2023.
Namun, pihak Israel tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kondisi penangkapan maupun nasib para tahanan tersebut.
Dalam perkembangan terkait, Kanal 12 televisi Israel mengutip pernyataan seorang sumber keamanan yang menyebutkan bahwa militer Israel hampir menyelesaikan seluruh operasi penyisiran di kawasan penempatan pasukannya di balik wilayah yang dikenal sebagai “garis kuning”.
Sumber itu juga mengklaim bahwa tentara Israel telah menyelesaikan proses pelucutan senjata di sekitar 52 persen wilayah Jalur Gaza yang berada di bawah kendali mereka.
Klaim tersebut disampaikan sebagai bagian dari operasi militer yang masih terus berlangsung di wilayah Palestina itu.
Sejak diberlakukannya kesepakatan gencatan senjata pada 10 Oktober tahun lalu, militer Israel memang melakukan penarikan sebagian pasukan ke titik-titik penempatan baru di dalam Jalur Gaza, yang oleh pihak Israel disebut sebagai “garis kuning”.
Meski demikian, serangan terhadap warga Palestina di sekitar wilayah tersebut terus terjadi. Pelanggaran gencatan senjata itu, menurut sumber resmi di Gaza, telah menyebabkan sekitar 400 warga Palestina tewas.
Sementara itu, agresi militer Israel yang oleh banyak pihak internasional disebut sebagai perang genosida telah berlangsung selama hampir 2 tahun.
Perang tersebut mengakibatkan lebih dari 70.000 warga Palestina gugur dan lebih dari 171.000 lainnya mengalami luka-luka.
Selain itu, sekitar 90 persen infrastruktur sipil di Jalur Gaza dilaporkan hancur akibat serangan berkelanjutan.
