Otoritas Penjara Israel tengah mengkaji rencana pembangunan sebuah penjara keamanan baru yang dikelilingi buaya.
Rencana tidak lazim ini mencuat setelah diusulkan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir.
Kanal 13 televisi Israel, Sabtu (20/12), mengutip seorang sumber keamanan yang menyebutkan bahwa usulan tersebut disampaikan Ben Gvir dalam sebuah rapat evaluasi yang digelar oleh Otoritas Penjara Israel.
Dalam proposal itu, Ben Gvir mengajukan pembangunan penjara di kawasan Hamat Gader, yang terletak di wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Menurut laporan Kanal 13, buaya-buaya tersebut akan didatangkan secara khusus dan ditempatkan di area pagar yang dibangun mengelilingi penjara, dengan tujuan mencegah para tahanan melarikan diri.
Meski terdengar ekstrem, Otoritas Penjara Israel disebut telah mulai mempelajari kemungkinan realisasi proyek tersebut.
Namun, usulan Ben Gvir itu tidak diterima secara serius oleh semua pihak. Kanal 13 melaporkan bahwa sejumlah perwira kepolisian menanggapi rencana tersebut dengan nada sinis dan cemoohan.
Meski demikian, pembahasan mengenai kemungkinan pembangunan penjara tersebut tetap dilanjutkan oleh otoritas terkait.
Isu ini mencuat di tengah sorotan tajam terhadap kondisi penahanan warga Palestina di penjara-penjara Israel.
Sebelumnya, situs berita Israel Walla melaporkan pada 8 Desember lalu adanya lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Adanya lonjakan jumlah kematian “tahanan Palestina” di penjara Israel sejak Ben Gvir menjabat sebagai Menteri Keamanan Nasional pada 2022.
Ben Gvir sendiri kerap membanggakan kebijakan-kebijakan keras yang diterapkannya terhadap sistem pemasyarakatan Israel sejak menjabat.
Kebijakan tersebut mencakup pengetatan drastis terhadap kondisi para tahanan, seiring meningkatnya laporan pelanggaran dan perampasan hak-hak dasar mereka.
Sejumlah lembaga hak asasi manusia Palestina mencatat berbagai langkah pembatasan yang diberlakukan.
Antara lain pelarangan kunjungan keluarga, pengurangan jatah makanan, serta pembatasan kesempatan mandi bagi para tahanan di dalam penjara.
Selain itu, Ben Gvir dan partainya, Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), juga secara terbuka mendukung rancangan undang-undang yang mengatur penerapan hukuman mati bagi tahanan Palestina.
RUU tersebut telah disetujui oleh parlemen Israel (Knesset) pada pembacaan pertama pada November lalu.
Rancangan undang-undang itu menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja atau karena kelalaian menyebabkan kematian warga negara Israel—apabila tindakan tersebut dilakukan dengan motif rasial, kebencian, atau dengan tujuan merugikan Israel—harus dijatuhi hukuman mati.
RUU itu juga menegaskan bahwa hukuman mati yang telah berkekuatan hukum tetap tidak dapat diringankan.

